Suasana di markas Antariksa kini mulai hening. Semua orang menatap ke satu arah yang sama dengan pandangan bertanya tanya. Rasa ragu datang menyapa. Karena hal yang sangat mustahil telah terucap melalui kata-kata.
Mikael menarik napas dalam-dalam. Kepalanya berdenyut nyeri karena luka yang baru ia dapatkan.
Ini adalah kali pertama seorang anggota berani memukulinya. Namun ia sama sekali tak mempermasalahkan. Bahkan sedikit pun pembelaan tidak ia lakukan.
Mikael hanya diam. Menerima pukul demi pukulan yang dilayangkan sang anggota karena kekecewaan.
"Thanks karena kalian udah kasih kesempatan buat gue jelasin semuanya! Dan sebelum itu, gue juga minta maaf karena kasih tau kalian secara terlambat," ucap Mikael dengan penuh ketulusan. Sorot matanya pun terlihat sedikit berbeda seolah menyimpan rasa bersalah yang besar.
"Opening nya bisa di skip aja nggak, sih?"