Mikael telah selesai dengan aktivitasnya. Kesepakatan terbaik telah disetujui oleh dua belah pihak. Antara Mikael dan juga rekan bisnisnya.
"Kalau begitu saya pamit dulu," ucap sang pria sambil menunduk untuk memberikan penghormatan pada Sang Tuan Muda.
"Baik, Tuan! Hati-hati di jalan!" jawab Mikael dengan ramah. Senyuman yang begitu langka itu pun tersungging di bibirnya sekarang.
"Akhirnya selesai juga!" ucap Mikael sambil menghembuskan napas lega. Dan sekarang, akhirnya ia bisa dengan leluasa menghabiskan waktu dengan Aleena. Gadis nakal yang sungguh membuatnya kesal dengan aksinya. Tapi...
Dimana dia?!
Wajah bahagia yang sebelumnya Mikael tampakkan mendadak berubah menjadi panik saat ia tak melihat Aleena ada di tempat yang seharusnya. Bukankah ia sudah menyuruh Aleena untuk menunggu di kursi sana? Lalu kemana dia?