Mikael mulai menggeliat dari tidurnya. Matanya pun mengerjap menyesuaikan dengan cahaya.
Entah hanya ia yang merasa atau memang benar nyata, apartemen itu terasa sangat sepi. Kemana Aleena?
Mikael perlahan mulai bangkit dari tidurnya. Namun sebuah kertas yang jatuh mengundang perhatiannya.
"Apaan nih?" tanya Mikael sembari memungut kertas itu. Ia membacanya dengan seksama. Tulisan sang gadis yang sangat apik terlampir secara rapi di sana.
'Hai, udah bangun ya? Kalau gitu aku izin dulu mau main ke keluar. Sama Jessica kok, tenang aja. Istri kamu yang baik nan cantik ini nggak bakal se tega itu buat selingkuh in kamu! Oh ya, ngomong-ngomong mobil kamu aku pake, ya! Makasih Mikael, love you!'
Begitulah bunyi tulisan yang ditulis oleh Aleena. Beberapa kalimat rancau yang isinya hanya sebuah permintaan izin biasa.
Namun Mikael yang baru saja membaca itu seolah tengah kaki di tempatnya. Matanya masih mengerjap tak percaya. Berulang kali ia membaca catatan surat dari Aleena.
