Aleena kini tengah merutuki kebodohannya. Kini ia hanya bisa berdiri di dalam kamar mandi sembari mengenakan handuk yang melilit tubuhnya.
"Kenapa aku bisa lupa bawa baju ganti, sih?" tanya Aleena pada dirinya. Gadis itu pun terus merengek di sana. Aleena yang bodoh. Sekarang ia harus apa.
Aleena mulai menarik napas panjang. Ia pun menatap lamat-lamat bayangan dirinya di cermin sana. Terlihat aneh kah dirinya?
Jawabannya iya. Sangat. Argh, namun ia bisa berdiam di kamar mandi dalam waktu yang lama.
"Ok, Aleena! Lo bisa!" ucap gadis itu menyemangati dirinya.
Perlahan, Aleena mulai membuka pintu kamar mandinya. Kepalanya pun menyembul mengamati keadaan di sana.
"Mikael?" panggil Aleena menunggu jawaban sang pemuda. Di posisinya sekarang ia sungguh harap-harap cemas dengan kehadiran Mikael di sana.