"Al! Aleena!" teriak Mikael sembari berusaha menyamakan langkah mereka.
Aleena yang sudah terlanjur kesal rupanya enggan untuk menggubris sang pemuda. Suaminya yang kaya raya sungguh polos jika diajak jajan di pinggir jalan seperti sebelum6nya. Untung saja ia melihatnya terlebih dahulu sebelum lelaki itu benar-benar menyodorkan kartu ATM miliknya. Kalau saja ia terlambat, bisa malu seumur hidup ia.
"Al! Aleena!"
Mikael terus mengejar sang gadis yang sungguh dengan cepat masuk ke dalam mobil miliknya. Aleena marah. Tentu saja.
Ckleek!
"Al!" panggil Mikael sembari ikut masuk ke dalam mobil. Napasnya terengah-engah. Sorot matanya pun tampak sedikit kebingungan melihat sang gadis yang muram.
"Lo kenapa? Marah?" tanya Mikael akhirnya menayangkan penyebab Aleena cuek sekarang. Bahkan saat diajak berbicara, ia enggan untuk menyahutinya. Sorot matanya pun hanya terfokus pada sebuah ponsel di genggamannya.