"Karena yang sok berkuasa, nggak pantes dapet penghormatan."
Mikael spontan menjauhkan wajahnya dari Aleena. Lelaki tersebut seketika menatap sang gadis dengan penuh kemarahan.
"Maksud lo sok berkuasa?" tanya Mikael dengan nada yang tak sabaran. Wajahnya yang tampak garang semakin membuat nyali Aleena ciut secara spontan.
Kan. Sudah dibilang. Jangan terlalu jujur jadi orang.
"Ya kan dulu first impression aku ke kamu gitu," jawab Aleena sembari mengaduk-aduk bubur yang ada di depannya. Pandangannya pun terus tertuju ke arah makanan yang saat ini menjadi pusat dari semua konsekuensinya.
"Oo jadi maksud lo gue dulu orangnya sok berkuasa? Gitu?" tanya Mikael dengan nada menyindir ke arah Aleena. Sorot matanya pun tampak menatap sengit sang gadis di hadapannya.
"Bukan gitu," bantah Aleena sambil melambaikan tangan tak membenarkan. "Sekarang juga," cicit Aleena dengan suara yang begitu lirih berharap Mikael tak mendengarnya.
"Apa?!"