Bugh! Bugh! Bugh!
Perkelahian sengit terus terjadi antara dua orang lelaki di dalam sebuah klub malam. Mereka pun saling memukul dengan niatan untuk merenggut nyawa sang musuh secepat yang ia bisa lakukan.
Tak peduli di mana keberadaan mereka sekarang, keduanya masih terus menghujani musuhnya dengan segudang serangan.
Pyarrr!
Situasi semakin tak bisa dikondisikan. Salah seorang dari mereka bahkan telah melemparkan sebuah botol wine ke arah lawan.
Beruntung sang lawan masih bisa menghindar, hingga tak ada luka serius akibat beling yang bertebaran.
"Bangsat!" hardik Vino saat itu juga. Tangannya pun terkepal erat saat mendapati Aarav benar-benar ingin membunuhnya.
Sedangkan di sisi lain, Araav malah menyungging senyum seringai dengan keberanian.
"Seharusnya lo tau, kapan waktunya lo kalah!" sahut Aarav sebagai jawabannya. Tatapan meremehkan pun seketika terlihat lewat sorot matanya.
