Suara detak jam dinding kian terdengar memenuhi ruangan. Seorang lelaki yang duduk di ruang tengah terus menatap ke arah jam.
Pukul sembilan malam. Mengapa gadis itu masih belum pulang?
"Ck! Dia kemana, sih?" tanya Mikael semakin geram. Sungguh, ia dibuat begitu khawatir karena Aleena yang tak kunjung pulang.
Sudah puluhan kali ia menelepon dan mengirim pesan pada sang gadis, namun tak ada satu pun yang mendapat balasan.
Untuk kesekian kalinya, Mikael kembali bangkit dari tempatnya. Lelaki itu terus mondar-mandir menunggu kepulangan Aleena.
"Kalau lima menit lagi lo masih belum pulang, gue bakal kasih lo perhitungan Al!" ucap Mikael dengan penuh penekanan. Giginya pun menggertak sebagai campuran antara khawatir dan marah pada gadisnya sekarang.
Kaki Mikael masih terus bergerak mondar-mandir tak karuan, sampai beberapa detik kemudian Mikael langsung memutuskan untuk mencari Aleena sekarang.