"Eughh," lenguh lelaki itu saat matanya mulai mengerjap untuk bangun. Tubuhnya pun menggeliat karena tidurnya yang diganggu oleh sinar matahari masuk.
Dengan gerakan malas, Mikael mulai mengusap bagian matanya. Lelaki itu pun perlahan mulai bangun dari ranjang empuk miliknya.
Kenapa matahari sudah tampak terang? Pikir Mikael saat matanya baru saja terbuka dengan lebar.
Arah pandang Mikael kini teralih menatap sebuah jam yang ada di nakas meja kamar. Pukul 8.15.
"Kenapa Aleena nggak bangunin gue?" tanya Mikael yang hanya dijawab keheningan kamar. Rumahnya yang sepi membuat lelaki itu yakin bahwa Aleena pasti sudah berangkat ke sekolah sedari tadi.
Dan sekali lagi, Mikael merenggangkan otot-ototnya. Lelaki itu menggeliat sebelum memutuskan untuk mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke SMA Garuda.
