SIALAN!
Aleena terus berteriak tanpa suara di dalam kamarnya. Gadis itu merasa ingin menjerit sekencang-kencangnya. Sungguh, semua ini sangat menyebalkan. Entah mengapa hal yang membuatnya marah selalu datang bersamaan. Perjodohan, pernikahan, dan apartemen mencemukkan.
"Terus aku harus gimana sekarang?" tanya Aleena pada dirinya. Matanya terus menatap sendu ke arah dinding-dinding setiap ruangan. Aleena waspada. Bersiap mempertahankan diri apabila singa bias bersiap menerkamnya.
Namun tak lama setelahnya, mata Aleena dibuat membulat saat sebuah pikiran cerdas hinggap di otaknya.
"Kalau aku berbuat baik sama dia, dia nggak bakal berlaku yang aneh-aneh kan?" tanya Aleena pada dirinya.
Senyum sumringah langsung terbit menghiasi bibir Aleena. "Bener banget,"
Langkah Aleena kini berjalan masuk ke dalam sebuah kamar yang ada di sana. Suara gemercik air yang berasal dari kamar mandi sana.