"Mikael kemana, sih? Lama banget," ucap Aleena terus menggerutu di sana. Keningnya pun terus saja mengerut saking kesalnya.
Aleena berharap Mikael bisa datang cepat bukan karena merindukan atau pun ingin bermesraan dengannya. Itu semua salah. Salah besar. Karena yang Aleena ingin lakukan adalah meminta bantuannya. Jepit rambut yang ia gunakan sebagai hiasan terlalu banyak hingga menyulitkan gadis itu saat hendak melepasnya. Jika ada Mikael di sisinya, gadis itu tak perlu repot-repot melakukan itu semua sendirian. Karena jelas, Mikael juga bisa melakukan.
Ckleek!
Suara terbukanya pintu membuat arah pandang Aleena seketika teralihkan. Gadis yang hendak duduk di depan meja rias itu mengurungkan niatnya saat Mikael baru saja datang.
"Lama banget, sih!" tanya Aleena sambil memasang wajah kesal. Tatapannya pun tampak terfokus menatap seorang lelaki yang baru masuk ke dalam kamar.