Menenggelamkan wajahnya pada kedua siku tangannya. Duduk dimeja belajar yang penuh dengan buku pelajaran. Isak tangis dari seorang pria manja yang selalu tampak tegar di depan sahabatnya.
Menyepakati janji sahabat dengan orang yang ingin diajak hidup bersama tidaklah mudah. Bukan soal menunggu dewasa tapi bahkan dia sendiri tidak yakin akankah dia bisa hidup sampai dewasa dengan keadaan tubuhnya saat ini.
Seorang wanita yang sudah lanjut usia membuka daun pintu secara perlahan. Matanya menyusuri ruangan. Hingga ia menemukan apa.yang tengah di cari. Baginya nampak sedih mendengar keputusasaan dari cucu kesayangannya.
Merengkuh anak remaja yang masih membenamkan wajahnya. Namun tidak membuatnya bergeming. Setiap dengan tangisannya. Mengambil satu meja yang berada di ruangan itu duduk disamping cucunya dan mengelus pucuk kepala anak tampan itu tengah penuh kasih sayang.
Sesekali mencium kepala yang masih menunduk.