Jumat, Maret 2032.
"Sudah siap?" tanya Adis membawa serta barang bawaannya. Aku menoleh ke arah kamar dimana Kelsen mengurung diri.
"Kita hanya bisa mendoakannya untuk saat ini. Ngomong-ngomong kau sudah hafal teks yang aku berikan?"
"Yah ... semoga saja perkataanku meyakinkan para permisa di sana," ujarku dengan kalimat tenang dan meyakinkan. Padahal dibalik tubuh ini, terdapat hati yang deg-degan berdebar-debar. Belum lagi aku tidak terbiasa dengan berbicara depan publik. Terutama perkumpulan yang dideksripsikan oleh Adis terasa sangat aneh.
"Kita berangkat!" Sosoknya pergi di depanku setelah pamit dengan Tamkin dan Prof Anna.
Sekali lagi melangkah keluar. Mudah-mudahan organisasi Finley sebagai pengendali organisasi Hantu Hitam memegang kata-katanya baik-baik. Tidak bisa kubayangkan hidup berpindah-pindah tidak tenang seperti Tamkin. Apa aku harus meminta tolong pada William saja jika hal serupa terulang lagi?