"Bagaimana caranya agar aku bisa cerdas sepertimu, Hayati?" tanya Marwah.
"Kalau kecerdasan itu tergantung dari orangnya lah, kalau aku memang sudah cerdas sebelum aku lahir," ledek Hayati membanggakan diri.
"Halah, kamu ini," ucap Sofia.
"Hahaha, tidak apa-apa lah aku membanggakan diriku sendiri dari pada aku terus mengingat kejadian di kampus tadi," ucap Hayati.
"Iya juga sih, kamu yang sabar saja, Hayati. Aku yakin kamu bisa melewati semua ini," ucap Marwah memberikan semangat.
Hayati memeluk mereka erat, sebab Hayati sadar, apalah arti dirinya tanpa teman-temannya yang hebat itu, yang selalu ada di kala suka maupun duka.
"Akbar bagaimana? Apa kamu masih marahan dengannya?" tanya Sofia.
"Semenjak waktu itu, dia sudah tidak lagi menghubungiku," jawab Hayati.
"Aku yakin, nanti juga dia pasti menghubungimu," ucap Sofia.
"Iya, semoga saja."
Mereka melanjutkan belajarnya mereka antusias sekali dalam mendengarkan Hayati menerangkan setiap pelajaran demi pelajaran.