Suasana menjadi canggung, tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut Akbar dan Hayati. Hanya Sofia dan Marwah yang sedari tadi berbincang-bincang, Hayati bingung mau bicara apa. Sebab dalam hatinya yang paling dalam, ada rasa menyesal yang tersimpan. Dia merasa dia adalah seorang penghianat yang tega membohongi teman-temannya, dia yang menyibukkan diri dengan mendengar semua cerita sahabatnya.
"Aku baru saja ingin menghubungimu, Hayati. Siapa tahu kamu bisa menyusul kita di sini, eh! Ternyata kamu sudah di sini bersama Akbar juga," ujar Sofia.
"Iya, aku juga berpikiran yang sama!" imbuh Marwah.
Hayati hanya memberikan senyuman pada teman-temannya, dia enggan berbicara sekarang. Begitu juga Akbar yang sedari tadi menyenggol kaki Hayati, agar dia tidak memberikan kesan yang mencurigakan. Namun, apalah daya. Memang Hayati merasakan hal yang tidak sewajarnya, jadi dia tidak bisa menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi.