"Kenapa selalu kurang sih! Padahal ya sudah aku revisi berulang-ulang," cetus Hayati.
"Kamu yang sabar saja, Hayati. Punyaku juga harus di revisi lagi," ujar Fandi.
"Kamu juga mengalami hal yang sama?" tanya Hayati.
"Iyalah sama, memangnya kamu saja?"
Hayati asik mengobrol dengan Fandi, bahkan dia tidak tahu dari mana Fandi datang.
"Kamu sudah bimbingan juga?" tanya Hayati.
"Belum, ini masih mau masuk ke dalam ruangan pak Amir," jawab Fandi.
Ternyata, dosen pembimbing mereka berdua sama. Hayati senang, karena akhirnya dia bisa menukarkan pendapat dengan Fandi. Siapa tahu saja, Fandi bisa membantunya.
Fandi pun masuk untuk bimbingan skripsi, Hayati sengaja menunggunya karena dia ingin berdiskusi dengan Fandi. Selang beberapa menit kemudian, Fandi selesai bimbingan.
"Kamu belum pulang, Hayati?" tanya Fandi.
"Belum, aku masih nungguin kamu."
"Pasti mau berdiskusi tentang novel ya?"
"Iya, aku sudah kehabisan cara agar skripsiku di ACC," jawab Hayati.