Dengan lahap, Paijo dan Hayati menyantap bekal yang Paijo bawa. Hanya dengan menu makanan telur mata sapi dan telur dadar, mereka sudah senang.
"Ternyata makan di tempat yang mirip hutan seperti ini bisa membuat kesan yang asik ya!" cetus Hayati.
"Iya, memangnya kamu belum pernah makan seperti ini?" tanya Paijo.
"Pernah, tapi aku lupa. Kapan hal itu terjadi," jawab Hayati.
Hayati pun menceritakan apa yang pernah dia lalui, Paijo yang memang peduli dan memiliki perasaan kepada Hayati. Sangat antusias mendengarkan setiap apapun dibicarakan oleh Hayati. Paijo hanya lulusan SMA, tapi bukan berarti dia tidak tahu apa-apa. Dengan keterbatasan yang dia miliki, dia justru mengasah dirinya sendiri untuk menjadi manusia seperti yang lainnya. Hal itu juga yang membuat dirinya kagum, mungkin Hayati tidak akan bisa tegar sepertinya. Kalau seumpama Hayati yang memiliki kekurangan seperti Paijo.
"Kamu tidak pernah malu atau minder dengan apa yang ada pada dirimu, Paijo?" tanya Hayati.