"Kenapa? Kamu tidak suka jika aku bahagia?" tanya Hayati.
"Bukan seperti itu, kamu seharusnya tidak mengabaikan aku sebagai calon suamimu! Aku juga punya perasaan, tapi kamu malah enak enakan menelepon laki-laki lain dihadapanku!" seru Akbar. Dari raut wajah Akbar, Hayati mengerti kalau Akbar sepertinya cemburu dan tidak suka kalau Hayati dekat dengan laki-laki lain.
"Kamu cemburu?" tanya Hayati.
"Tidak! Siapa yang cemburu?" Akbar mengelak.
"Tidak usah kamu malu, jika kamu memang cemburu mengaku saja!" kata Hayati. Akbar terdiam, dia tidak berani menjawab lagi apa yang ditanyakan oleh Hayati.
"Kalau kamu diam, berarti semuanya benar," kata Hayati lagi.