'Kenapa Akbar tiba-tiba mengirim pesan seperti ini? Apa dia salah kirim?' pikir Hayati. Hayati tidak menghiraukan pesan dari Akbar, sebab dirinya merasa kalau pesan itu bukanlah untuk dirinya. Melainkan untuk Silvi, dia juga sudah dalam tahap berusaha untuk melupakan Akbar secepatnya.
'Maaf, salah kirim.' pesan Akbar kemudian, akan tetapi Hayati tetap tidak menghiraukan pesan yang telah dia terima.
"Terserah Akbar, aku sudah tidak peduli lagi," ujar Hayati. Namun pada kenyataannya, dia masih terus-menerus melihat ke arah handphonenya. Dia berharap Akbar masih akan menghubunginya.
"Tok... tok ... tok...." Hana menggedor-gedor pintu kamar Hayati.
"Hayati! Mama boleh masuk?" tanya Hana.
"Boleh, Ma. Masuk saja, pintunya tidak dikunci kok," jawab Hayati.
Hana pun masuk ke dalam kamar Hayati, dan mengajak Hayati mengobrol.
"Kenapa kamu tidak menceritakan semuanya kepada Mama, Hayati?" tanya Hana.
"Cerita masalah apa, Ma?" tanya Hayati.