"Huft ... huft...." Nafas Akbar mulai terengah-engah.
"Kamu capek, ya! Sudah deh! Mending kamu menyerah saja!" seru Refa. Dengan berat hati, Akbar pun menyetujui keinginan Refa. Dia pun meminta Refa untuk membantunya, betapa senang wajah Refa saat itu. Akhirnya Akbar tidak perlu repot-repot mendorong sepeda motornya lagi, Refa langsung membantu Akbar. Ban sepeda motor Akbar pun terisi angin dan bisa digunakan lagi.
"Aku coba dulu, sepeda motornya ya?" tanya Akbar.
"Oke." Refa tenang, karena apa yang diinginkan akhirnya tercapai. Akan tetapi, Akbar justru kabur dari Refa dan dia hanya membual saja. Dia tidak sungguh-sungguh menerima Refa kembali, itu semua hanyalah siasat Akbar agar dirinya tidak mendorong sepeda motornya lebih jauh lagi.
