Sementara Akbar dan Farhan asik menikmati es kelapa, Hayati dan teman-temannya juga tengah bermain di taman itu juga. Mereka tidak saling bertemu, namun Hayati dan Akbar sama-sama bernostalgia.
"Kamu kenapa, senyum-senyum sendiri Akbar?" tanya Farhan.
"Aku hanya teringat akan Hayati, masa kecil kita berdua," jawab Akbar.
"Dasar bucin!" ucap Farhan.
"Apa memang benar ya, jatuh cinta itu seperti ini rasanya?" tanya Akbar.
"Aku biasa saja tuh! Kamu saja yang terlalu melankolis," jawab Farhan. Akbar merasakan ada sebuah lantunan musik yang terngiang di telinganya saat dia mengingat Hayati. Dia mulai tenggelam dalam lamunannya, dia tiada hentinya memikirkan Hayati. Sehingga Farhan yang sedari tadi berbicara, tidak dihiraukannya.
"Akbar!?" hardik Farhan dengan melambaikan tangannya di hadapan wajah Akbar.
"Iya, ada apa?" tanya Akbar.