"Duhai hati, apa mungkin kamu benar-benar sudah jatuh hati kepada Hayati?" Akbar berbicara sendiri, namun dia tidak kunjung menemukan jawaban.
"Akbar!?" panggil Arfan. Akbar masih terus saja fokus dengan perasaannya, dia melamun dan tidak mendengar panggilan Arfan.
"Akbar!?" panggil Arfan lagi. Akan tetapi, Akbar tetap saja tidak mendengar panggilan itu. Dia pun menghampiri Akbar yang ada di kamarnya.
"Akbar!?" Arfan memukul kaki Akbar yang sedang melamun sembari rebahan. Sontak, Akbar kaget, lalu dia bertanya, "Ada apa?"
"Ayo! Makan! Kamu boleh galau, tapi jangan sampai kamu menyakiti dirimu sendiri seperti ini, kamu harus tetap menjaga kesehatanmu," ucap Arfan.
"Aku tidak selera untuk itu, aku lagi malas makan." Akbar dengan enteng menjawab Arfan.
"Ya sudahlah, terserah kamu saja. Yang jelas, aku sudah mengajak mu," ucap Akbar.
Akbar tetap saja memikirkan apa yang ada dalam hatinya, perihal bagaimana perasaan yang dia punya.