Refa dan Reno pun pulang, seusai Reno memberikannya cincin tunangan kepada Refa. Ada rasa menyesal yang dirasakan oleh Refa, karena dia menerima lamaran dari Reno.
"Besok, aku akan datang lagi ke rumahmu. Akan aku kabarkan kepada orang tuamu, perihal lamaran yang kamu terima," ucap Reno.
Refa tersenyum sengit, "Aku tidak benar-benar menerimamu, aku hanya tak ingin kamu malu di depan banyak orang."
"Terserah apa katamu, yang jelas, ucapan pertama yang keluar dari mulutmu adalah yang paling jujur bagiku. Aku pulang dulu, sayang." Reno pun melajukan mobilnya saat dia sudah menurunkan Refa di depan rumahnya.
Dengan wajah yang masih kesal, Refa masuk ke dalam rumahnya. Dia menggerutu tidak karuan, hatinya mulai bergejolak.
"Ada apa? Kenapa kamu menggerutu tidak jelas seperti itu?" tanya papa Refa.
Refa tidak menghiraukan pertanyaan papanya, dia langsung masuk dalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya.