Tahun 1760, Musim Panas di Hanyang ....
Fajar menyingsing, langit di atas kota berwarna biru cerah dihiasi sedikit awan tipis. Tuan Sung sudah menyelesaikan pekerjaannya di istana, selanjutnya tinggal menunggu Putra Mahkota siuman.
Wajah Pangeran mulai memerah, tidak lagi pucat pasi seperti sebelum diminumkan berbagai jenis obat dari Fan Rong An Quan. Gi Cheol dan Wei Ming masih terlelap di ruang utama, bersandar ke dinding melonjorkan kaki mereka. Sementara Tuan Sung belum bisa beristirahat sampai kondisi Pangeran pulih.
Dia menunggu dan terus menunggu, sama seperti Jang Mi dan lainnya menanti fajar tiba di gudang bawah tanah. Tidak ada kepastian mengenai serbuan Sung Kwak Bin bersama anak buahnya ke istana, apakah mereka sudah pergi atau belum, menang atau kalah.