"Rahel.Rahel Uzumaki. Aku sudah menunggu mu, " dia adalah Sadis Ratu para iblis.

"Rahel, mundur lah, mundur! Cepat mundur! " dengan nada keras Lacia sang penyihir agung yang merupakan guru dari Rahel memperingati Rahel untuk mundur.

"Mundur? mundur ke mana guru? , kalau tidak bisa di kalahkan kita akan tamat ,karena itu saya akan mencoba sampai akhir,guru sendiri yang bilang,sihir mewujudkan keinginan," dengan nada suara dingin tanpa getaran rasa takut menghadapi Malapetaka, Rahel berdiri tegak di depan para penyihir lain termasuk gurunya walau telah kehilangan mata kiri nya yang di akibat kan tertusuk oleh tombak milik Sadis.

"I-itu benar, " ucap Lacia sang guru.

"Ini adalah kampung halaman tempat ku di lahir kan, dan dunia ini mendukung ku, " setelah mengucapkan kalimat itu, Mana yang sangat besar dan berwarna Emas keluar dari tubuh Rahel menyilaukan sekitar nya, di saat para penyihir lain melindungi matanya dari cahaya yang menyilaukan,terjadilah pertarungan sengit antara Rahel dan Sadis.

Pertarungan tersebut berakhir dengan Sadis yang tertusuk oleh tongkat sihir panjang milik Rahel,Sadis pun ambruk dan terjatuh setelah Rahel mencabut tongkat nya dari dada Sadis. Tiba-tiba. . .

*Sret*

Sadis menarik kerah baju Rahel dan berkata "Aku akan kembali. . ke sisi mu, " itu adalah kalimat terakhir yang di ucapkan oleh Sadis sebelum akhirnya ia menutup mata.

Hari Bencana, seorang pria menyelamatkan Dunia.