Turun dari perahu boat itu bukan sesuatu yang gampang, dan pada saat kakinya telah tercercah ke tanah, Feng Shao Yao merasa kakinya akan terlepas ke bawah. Ia pun berpegang pada sisi perahu boat itu agar tidak terjatuh, dan ketika itulah tangan yang kuat pun memeluknya erat-erat. Tangannya tanpa daya melucur pada dada laki-laki itu, merasakan sedikit kenyamanan dari ketegapan dan kekuatannya.
Feng Shao Yao pun memandang wajah laki-laki itu, pindah ke bibirnya, naik menatap ke dalam matanya yang hitam bagaikan mata elang. Dan luka mengkoyak bagian sisi dari wajahnya dekat pelipisnya. Darah telah mengering di mukanya, tetapi ketika ia keluar dari perahu boat itu, lukanya telah menganga kembali dan menetes keluar darah.