Feng Shao Yao pun menelan ludah yang pahit.
"Bagaimana kalian sampai bisa bertemu, Qing Qing?" tanya Feng Shao Yao kepada adiknya.
"Aku bertemu dengan dia di kantor Dinas Pariwisata, beberapa saat setiba aku di sini. Tetapi aku tidak pernah berkata sepatah pun kepada mama dan kalian semua… oh, ya, aku juga ingin untuk sementara tidak perlu ada orang-orang lain yang mengetahuinya. Mengertikan kak?" Feng Shao Qing bertanya kepada kakaknya, dan Feng Shao Yao mengangguk sambil tersenyum.
"Kantor ku menjalankan bisnisnya melalui Dinas Pariwisata. Kami dan Wei Xing pada suatu hari datang untuk menemui manager kantor tersebut. Oh, aku hampir saja terpelanting ke dalam rangkulannya di tangga. Aku begitu terkejut, Kak. Aku segera mencoba untuk minta maaf dan kemudian ia pun tersenyum hangat pada ku." Feng Shao Qing menggelengkan kepalanya. "Kaki ku menjadi lemah dan… dan aku jadi merasa malu sendiri. Dia begitu cakap, tampan, dengan mata hitam, dan memiliki senyum paling manis sedunia."