Semuanya jadi terdiam. Kecuali Chen Xiao yang begitu berang menyesali kepergian Tang Shi Qi.
"Kenapa Kak Ling yang tercinta tidak membuka suara? Pasti Kak Ling tahu banyak tentang Kak Fu. Ayolah buka suaranya Kak Ling." kata Chen Xiao dengan mata mulai nampak berlinang. Ucapannya sedikit di barengi dengan tawa yang getir.
"Di rumah ini Kak Ling cuma boneka renta, A Chen. Tidak bisa berbuat apa-apa. Semua yang terjadi itu atas kehendak Kakak mu sendiri, A Chen." sahut Ling Xuan Yuan dengan suara parau. Hatinya bagai tersayat-sayat sembilu. Di kedua matanya menetes air bening.
"Jadi siapa yang patut ku salahkan? Kak Fu atau Kakak ku yang tercinta? Atau pengacara bajingan yang gak ada otak dan gak tahu malu itu?! Coba katakan siapa?!" teriak Chen Xiao lantang.
Tidak terdengar jawaban. Semuanya tidak berani berkomentar.
"Siapaaa?!" teriakan Chen Xiao tambah lantang. "Ayo katakan siap?!!!"