Chen Xiao pun naik gojek. Di jalan yang biasa di lewati mobil umum untuk jurasan Kota Su Zhou - Hang Zhou, Chen Xiao pun turun. Setibanya di rumah, baru kumis yang tidak begitu tebal palsunya itu pun di copotnya. Tergopoh dia membuka tas yang berisi palu dan tang.
Tas di buka. Ia pun tersenyum. Ia merasa puas dengan hasil yang di perolehnya itu. Uang itu penuh satu tas. Saat itu jga dia berniat untuk berhenti membuat ketegangan bagi diriya. Chen Xiao pun sangat menyadari, di balik operasinya yang selalu lancar itu, suatu saat bahaya akan datang menimpanya.
Bukankah sepandai-pandai bajingan meloncat, sekali tempi ada jatuhnya juga? Itu kata pepatah buat anak primary school. Pada kenyataannya, justru hampir nggak ada bajingan yang jatuh. Soalnya belum ada buktinya. Yang sudah terbukti, banyak penjahat yang sudah berhasil di masukkan bui.
