Ceritanya keesokan harinya Du Pei Yang pun muncul. Mengenakan jas lengkap denga tas direktur seperti kemarin. Tapi baru di tanya basa-basi oleh papa si gadis. Chu Rong pun muncul.
"Aku cari-cari sampai kepala puyeng, tahunya kamu ada di sini! Untung barusan ada yang ngunjukkin jalan. Nah, sekarang kau mau lari ke mana? Kerja baru berapa bulan, bawa kabur duit ratusan ribu. Rupanya kamu pakek buat keren-kerenan tuh duit ya?" tegur Chu Rong kepada Du Pei Yang.
"Tuan ini siapa?" tanya papa A Chou.
"Aku yang punya P.T. Hangzhou Chinen Turbine, pengusaha industry sawit yang pemasarnnya sampai ke manca negera." jawab Chu Rong. "Maaf, aku cuma mau berurusan sama karyawan ku ini."
A Chou yang segera bisa mencium gelagat, lantas banting stir.
"Tuan kemarin kan yang mau ngelamar aku?" tanya A Chou ramah.
"Tidak kok, kemarin aku terlambat mengejar dia ke sini. Dia ternyata sudah keburu pergi." sahut Chu Rong. "Aku cuma pura-pura mau ngelamar saja, sekedar bisa menjenguk ke dalam."