Sampai di rumah sakit, papanya segera di angkut dengan kereta dorong. Namun ketika tubuhnya di baringkan ke tempat tidur yang berlapiskan sprei putih bersih, napas yang terengah itu telah tiada. Dadanya tidak lagi naik turun. Diam dan tenang. Ia sudah benar-benar tenang. Matanya telah terpejam.
Ketika Chen Mo menyadari hal itu, dia menjerit, "Papa…!"