Belum pernah Chen Mo segembira ini. Dia ikut main bola sore itu, mesti telapak tangannya masih sakit. Dia makan banyak pada malam harinya dan menulis dengan tangan kirinya. Dia ikut ngobrol dengan Ji Song, Ou Yang Feng, Ruo Bai, dan Qin Lie. Kemudian pagi dini hari ini, dia tidur nyenyak dan bagun pada jam 12 siang. Dia pun menimba air sambl bernyanyi-nyanyi kecil, lantas mandi, dan mencuci piring. Pakaian kotornya seperti biasanya di serahkan pada tetangga yang menerima upah cucian. Selesai mencuci piring, Chen Mo mengangkat air yang sudah mendidih itu. Baru kemudian membuat kopi susu, lalu ia pun menghangkatkan nasi yang semalam. Chen Mo bersiul-siul kecil ketika menyapu. Ah, kenyataannya, sambil membersihkan meja, Chen Mo pun berpikir, "Hidup ini tidak selamanya merupakan neraka. Ada waktunya berganti dengan surga. Dan aku harus menjaga surga itu untuk tidak menjadi neraka lagi!"