Ruo Qing Xia menatap Chen Yan lurus-lurus. Chen Yan gugup sekali. Ruo Qing Xia memainkan lidah dengan penuh sikap menantang sambil menunggu jawaban dari lelaki itu.
Chen Yan pun melirik jam tangannya untuk mengatasi kegugupannya. Bicara tanpa memandang pada Ruo Qing Xia, "Sudah sore. Kita pulang saja, yuk."
Ruo Qing Xia pun tersenyum.
"Sebentar, dong. Kalau aku jadi Kak Qing Qing, aku juga pasti memilih Kak Chen…" kata Ruo Qing Xia genit dan kemaja-manjaan.
"Kami kawin bukan karena soal memilih, Xiao Xia. Kami saling mencintai." jawab Chen Yan agak gugup.
"Kak Chen jatuh cinta sama Kak Qing Qing, yang waktu itu masih jadi istrinya Kak Gu Chuan?!" desak Ruo Qing Xia lagi dengan pertanyaan.
Makin gugup jadinya Chen Yan.
"Xiao Xia, sudahlah. Ayo, kita pulang…." kata Chen Yan mengelak.
Ruo Qing Xia tersenyum nakal, sengaja mengganggu.
"Aku tidak akan menceritakan ini semua sama Kak Qing Qing." ujar Ruo Qing Xia. Lalu mendekati Chen Yan dan naik ke tangga.