"Aku hanya berharap agar kak En En kelak hidup berbahagia dalam perkawinan mu ya, Kak. Tetapi ada baiknya kalau sekarang ini kakak jangan terlalu melambungkan angan-angan kakak. Sebab kalau sampai terjatuh, akan terasa amat sakit sekali akibatnya, Kak!" kata Su Jin.
Su En menatap wajah adiknya dengan penuh keheranan. Adiknya bicara seperti orang dewasa saja layaknya. Sudah begitu, nada bicaranya mengandung kebimbangan yang mudah untuk di tangkap oleh telinga orang yang mendengarnya.
"Kenapa kau bicara begitu, Xiao Jin?" tanyanya lama kemudian.
"Yah… segala sesuatu kan bisa saja terjawab di dunia ini meskipun itu tidak di harapkan sama sekali…" sahut adiknya.
Su En menatap wajah adiknya lagi dengan lebih cermat.
"Kamu itu kok seperti orang tua sih cara bicara mu itu." kata Su En sesudah puas meneliti air muka adiknya. "Sebenarnya ada apa sih? Apakah ada sesuat yang kau ketahui tetapi tak ku ketahui?"