Steward Mo menuangkan bir ke dalam gelasnya. Kakinya ia naikkan di atas meja. Tangan kirinya memegang rokok yang telah mengepul sejak tadi. Mukanya memerah. Entah sudah berapa gelas ia teguk. Yang jelas di depannya telah kosong 5 botol bir yang ukurannya cukup besar. 3 di antaranya kosong. Beberapa kali napasnya tersendat. Bau alkohol telah menguasainya. Akan tetapi ia cukup sadar dengan apa yang di lakukannya.
Sementara di atas asbak, berbatang-batang puntung rokok menumpuk jadi satu. Sebuah bungkus rokok telah di remas-remasnya. Namun laki-laki itu masih mengepulkan asap rokok dengan nikmatnya. Hanya dari sinar matanya saja yang jelas menampakkan kekecewaan yang luar biasa. Pandangannya begitu hampa.
Bagaimana pun ia begitu kecewa dan sakit melihat kenyataan Zheng Shuang Shuang berada dalam pelukan laki-laki yang ia yakin benar, itulah Su He, lelaki yang pernah di ceritakan oleh Zheng Shuang Shuang.