Su En pun merasakan kesepian yang menggigit pada diri Yi Yi. Ia tahu sahabatnya itu memang begitu kesepian saat mereka pertama kali berkenalan di kampus. Sudah tak heran lagi sih baginya.
"Oh, ya. Bagaimana dengan mama mu, Yi Yi?" tanya Su En.
"Meninggal oleh sesuatu penyakit yang ganas, yah kanker darah yang tak dapat di sembuhkan. Sejak itulah aku bekerja En En…" kata Yi Yi.
"Ah, sorry. Aku tak bermaksud untuk membangkitkan kesedihan mu, Yi Yi." ucap Su En datar. Ia pun merengkuh bahu Yi Yi. Sementara itu mobil pun terus meluncur.
"Hei mengapa kita ke sini?" tanya Su En kepada kakaknya setelah melihat mobil meluncur ke arah yang tidak semestinya itu. Su He hanya tersenyum saja.
"Aku ingin traktir kalian makan nih." kata Su He.
"Wah, tumben baek! Biasanya juga paling pelit, tuh!" sergah Su En. "Jarang banget dia mau traktir orang."
"Ini luar biasa, Non, kita kedatangan tamu segera, ya, nggak ada jeleknya kita jamu, kan?" ucap Su He.