Lima manusia itu berkumpul di suatu tempat yang tersembunyi dari jangkauan para agen internasional yang memiliki mata-mata handal sekalipun.
Tiga pria dan dua wanita, duduk mengelilingi meja bundar dengan wajah menyimpan ambisi masing-masing.
Semburat cahaya lampu gantung yang sengaja dibuat tidak terlalu terang, hanya menyinari meja saja. Pria yang berambut tipis berwarna coklat kemerahan mulai berdehem dan memulai pertemuan tersebut.
"Kita terlanjur terjebak dalam situasi yang di luar rencana semula. Jika mereka mengetahui kiprah kita di balik pandemik ini, maka hancur semua yang telah kita bangun selama puluhan tahun!"
Wanita yang berpenampilan sangat rapi dengan rambut disanggul mulai merespon dengan cibiran kesal.
"Jangan melemah dan hilang akal, Luther! Aku tidak pernah menyukai seseorang yang pesimis! Semua ini telah dilakukan oleh para pendahulu kita! Jika kita tidak mampu meneruskan legasi ini, dunia tidak akan pernah seimbang lagi!"