Langit telah menyadarkan dirinya, sekarang koin itu telah melebur menjadi satu dalam plat tembaga. Aku masih tak sadarkan diri, sekarang hari telah berlalu dua malam.
Beberapa orang dari desa telah mencoba mencariku, Amelia menjadi koordinator dalam misi pencarianku yang menghilang selama beberapa malam. Aku masih tertidur di sebuah rumah besar milik Edward dan Putri.
Aku membuka mataku perlahan hari ini, kemudian berjalan ke bawah menuju ke ruang makan. Disana Edward dan Putri tengah bersiap untuk sarapan. Sampai akhirnya Edward menyadariku.
"Ah, Shiki ternyata… jika kau sudah sadar, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengembalikan tenagamu. Kau harus paham jika tanpa makanan manusia tak akan bisa bertahan. Lagipula kau benar-benar berguna tadi malam. Kau langsung tidur begitu saja saat kau telah menghunusnya. Kau benar-benar sesuatu ya Nashiki."
"Kak Shiki, kau benar-benar sangat bagus. Aku sangat senang saat kau berlari dan menghindari dua serangan kami bertubi-tubi kemudian dengan cepat kau memikirkan teknik untuk memindahkan kami dan dua ghoul yang ada disana. Hahaha… kenapa aku baru bertemu denganmu baru-baru ini. Ayah sangat payah."
Hee… apa-apaan mereka, kenapa mereka jadi sangat payah?
"Tunggu, apa kalian baik-baik saja semalam?"
"Ya, lagipula sekarang sudah tidak malam. Pagi telah bersinar di bagian desa yang ini. Duduklah Nashiki ada yang ingin aku katakan padamu…"
"Baiklah."
Aku pun duduk bersama dengan mereka dan makan-makanan yang dihidangkan di meja makan.
Setelah aku selesai makan bersama dengan mereka, Edward mulai berbicara padaku.
"Hahaha, kau tahu hari ini adalah hari pertama tempat ini dihiasi oleh matahari dan disinari olehnya. Karena itulah sikap kami yang tadinya sedikit dingin padamu menjadi sedikit lebih terbuka padamu. Ingat bahwa kau membantu kami melawan Santoso bukan?"
"Ya, tentu. Aku membantu kalian."
"Karena itulah aku ingin kau juga mengajukan permintaan pada kami sebagai balas budi."
"Iya, ayah selalu memikirkan itu… kira-kira masalah apa yang kau inginkan untuk kau selesaikan?"
Aku berpikir keras, menimbang tentang urusan ini dan itu. Tentang utusan akademi dan penyelidikan yang aku ketahui, maka aku seharusnya tidak meninggalkan jejak apapun yang tertinggal di desa ini. Masalah utamaku adalah menyelidiki menghilangnya para utusan tiga tahun lalu yang telah menjadi ghoul.
Sekarang mungkin adalah menyelesaikan masalah yang aku ketahui dan aku selesaikan sekarang.
"Hm, baiklah… aku ingin mengatakan sesuatu, jika aku dapat memilih dan menyelesaikan urusanku di tempat ini. Aku ingin melihat lagi wanita serigala itu bersama kalian, jika bisa aku ingin menenangkannya kembali."
"Baiklah, aku akan membantumu bersama dengan Putri. Jadi kapan kita berangkat?"
"Malam ini! Aku ingin menyelesaikan semuanya."
Akhirnya malam tiba, tepat pukul 18.00 kami bertiga berangkat menuju ke tempat yang lebih dalam dengan desa, karena tempat itu sepi dan hanya beberapa rumah yang ada disana. Akan sangat memungkinkan tim pencarian tidak akan menemukanku, jadi mereka tidak akan menggangguku.
Kami telah ada di bagian dalam dari desa ini, kami menemukan beberapa tempat aneh seperti altar. Menurutku pribadi, itu adalah tempat dimana kejadian awal dari desa ini terbentuk dan manusia serigala dimulai, melihat tempat ini dapat aku simpulkan bahwa ini adalah tempat lama desa. Tempat dimana seluruh legenda dan kisah seluruh desa ini bermula, aku tahu ini…
Mungkin jika aku berjalan lebih mungkin aku dapat melihat sebuah tempat, mungkin aku bisa bertemu dengan Naomi di tempat ini karena tempat ini sendiri.
Aku terus berjalan di depan Putri dan Edward. Melihat sekitar dan juga tempat yang memungkinkan untuk ditinggali di tempat yang ditinggalkan ini, aku berjalan sedikit lebih cepat demikian pun mereka berdua mengikutiku.
Kami terus berjalan sampai pada saat kami berhenti karena dihadapan kami terdapat rumput ilalang yang cukup tinggi, disana seorang wanita tengah berdiri di bawah sinar rembulan.
Dari kejauhan, rambutnya yang berwarna pirang. Aku memutuskan untuk berhenti sejenak, dan menyuruh mereka berhenti di belakangku, aku memberikan mereka berdua perintah.
"Mulai saat ini, adalah waktu ku untuk menyelesaikan segalanya."
"Baiklah, kami akan berhenti disini dan begerak ketika kau dalam bahaya."
"Terima kasih, aku menghargai sikap kalian."
"Hahaha, jangan khawatir… kau harus menyelesaikan urusanmu secepatnya."
Aku tersenyum pada mereka dan berjalan menuju wanita berambut pirang yang berdiri di samping batu sembari memandangi langit yang diterangi oleh rembulan.
Aku semakin dekat, dan terus mendekat.
Rambut yang semula aku kira berwarna pirang, sekarang terlihat semakin jelas bahwa itu adalah emas. Dia pun menyadari keberadaanku dan bertanya padaku,
"Nashiki, itukah engkau?"
"…"
"Nasiki, tolong jawablah diriku, apakah itu engkau?"
"Naomi, ini aku… Nashiki."
Dia pun menoleh ke arahku, wajahnya sama saat pertama kali aku bertemu dengannya.
Cantik, menawan, dan kulitnya yang pucat bersih itu…
Gaun panjangnya yang serba putih dengan balutan garis emas di pinggangnya. Dia benar-benar menakjubkan.
Matanya yang merah darah membuatku semakin sadar bahwa dia persis seperti legenda, sosok yang menghisap darah manusia. Tapi kenapa dia dapat berubah menjadi seekor serigala?
Naomi memelukku, seakan-akan tak bertemu dengan seseorang yang paling dia butuhkan telah datang. Aku membalasnya dan bertanya,
"Naomi, aku ingin bertanya padamu tentang apa yang membuatmu berubah menjadi serigala?"
Naomi pun melepaskan pelukannya, berdiri di depanku dengan kedua tangannya terlipat di belakang pinggangnya memiringkan tubuhnya ke depan.
"Nashiki, ini berawal dari ritual itu. Sejak awal, aku adalah seorang manusia biasa… tapi para penyihir itu menculikku dan membuatku menjadi seekor monster…. Aku akan lepas kendali ketika aku berubah menjadi seekor monster serigala, sesuatu yang tak pernah aku inginkan. Lagipula aku tidak menghisap darah manusia, mau ditawari apapun aku tak akan menghisapnya. Namun berbeda kasusnya bagi para penyihir…"
"Kenapa kau berbahaya bagi para penyihir?"
"Karena penyihir memiliki sebuah tujuan yang jalan untuk menuju jalan itu harus melewati jalan terlarang. Aku adalah hal yang memusnahkan para penyihir yang melakukan aktivitas tersebut, tapi saat itu aku berbeda…"
Dia bercerita sambal berjalan ke kanan dan ke kiri, dia terus bercerita tentang masa lalunya.
"… aku baru saja terlahir dari system mitos dan legenda di dunia ini, pada kurun waktu tertentu spesies kami akan terbentuk dan terus terbentuk menyesuaikan zaman. Aku adalah yang terakhir dari spesies ini, dan aku tak akan pernah bisa berubah. Namun Walpurgisnacht merubah wujudku menjadi dua bentuk, bentuk normal sebagai pembasmi penyihir dan bentuk abnormal sebagai seorang monster."
"Tapi Naomi apakah para penyihir itu benar-benar melakukan sesuatu yang tidak manusiawi?"
"Ya, mereka yang mengejar sebuah tujuan akan menjadi iblis dan mengorbankan kemanusiaan mereka. Aku terwujud untuk beberapa tahun ke depan, dimana sebuah tujuan besar yang sangat berpengaruh pada dunia ini akan terwujud. Mengorbankan kemanusiaan dan juga seluruh aspek yang benar-benar menghabiskan segalanya. Dunia benar-benar berada dalam kehancuran, ini tahun 2016 bukan?"
"Yah, bisa dibilang begitu."
"Jika kau bisa keluar dari tempat ini dengan selamat… maka mungkin kau akan keluar dari tempat ini pada tahun 2021 dimana kejadian itu akan bermula. Kau harus bertahan hidup sampai pada saat itu, jadi jangan mati dan temuilah seseorang yang akan menunjukkanmu cara menyelamatkan bumi."
"Bagaimana bisa aku keluar dari tempat ini sudah berlalu lima tahun? Sedangkan aku sendiri hanya menghabiskan waktu seminggu disini. B-bagaimana bisa?"
"Ya, kau akan tahu ketika kau telah bertemu penunjuk jalan."
"Lalu bagaimana denganmu? Keadaanmu? Apakah kau akan baik-baik saja jika aku tinggalkan dirimu di tempat ini?"
"Hm… kau mengkhawatirkanku? Sebuah entitas yang jauh lebih tua dibandingkan denganmu? Kau benar-benar bodoh Nashiki, bagaimana bisa mataku melihatmu sebagai orang yang benar-benar dapat memahamiku dengan baik."
"Haa, apa yang kau maksud dengan itu?"
"Tentu saja, aku mencintaimu. Nashiki… kau benar-benar istimewa bagiku, kedatanganmu ke tempat ini membuatku menyadari bahwa aku seharusnya tetap berjalan dan tak menyesali keadaan. Kau terlihat lebih bersahabat dibandingkan dengan orang-orang itu, kau benar-benar berbeda."
Dia memelukku dan mengatakan pengakuannya padaku.
Sementara dari kejauhan Edward puas dengan apa yang terjadi, dia seperti mengatakan sesuatu dalam pikiranku dengan pujian yang lebih mirip sindirian,
Selamat anak muda, kerja bagus pawang siluman.
Sejak kapan aku menjadi seorang pawang siluman? Teriakku dalam hati.
Sementara aku tengah menahan rasa malu ku pada Edward, aku sadar jika Naomi masih memelukku, dia terdiam menenangkan dirinya. Aku pun membalas dan menjawabnya.
"Yah, aku juga mencintaimu. Ketertarikan ku padamu benar-benar nyata, kau membuatku sedikit berbeda selama berada di tempat ini. Aku sadar jika aku terpesona denganmu semenjak pertama kali melihatmu. Aku harap di lain waktu aku bisa bertemu denganmu lagi, dan memberikanmu sesuatu."
"Aku juga mencintaimu Nashiki. Tapi tidak ada waktu lagi, kau harus pergi secepatnya dari tempat ini. Dan… ya, aku akan menantikan dirimu di pertemuan yang selanjutnya, Nashiki."
"Baiklah, aku akan berjuang untuk dapat bertemu denganmu kembali Naomi. Tentu saja dengan diriku yang lebih baik dari saat ini."
"Baiklah, kau harus pergi."
"Tentu saja."
Ketika aku ingin mengucapkan selamat tinggal padanya, tiba-tiba dia menciumku. Aku membeku selama satu menit karena ciuman pertama yang ia berikan padaku.
Dia pun mundur dan perlahan lenyap di dalam bayangan pepohonan yang jauh. Aku tak dapat melihatnya kembali.
Kemudian aku berjalan ke arah Edward dan Putri. Aku bertemu dengan mereka dan memberi tahu mereka tentang apa yang disampaikan Naomi padaku.
"Naomi memberikanku rahasianya dan memberikanku wasiat untuk segera meninggalkan tempat ini."
"Aku sepaham dengannya, aku akan mempersiapkan apa yang kamu butuhkan. Jadi pergilah ambil barang-barangmu, kita bertemu di tempat ini. Aku juga akan mempersiapkan beberapa barang untukmu dan juga Putri."
"Ha?"
Aku heran dengan apa yang dia sampaikan padaku, ini tidak mengenakkan…
Aku pergi mengambil barang-barang ku dengan penuh tanda tanya.