Waktu telah berjalan begitu cepat sampai-sampai aku tak menyadarinya, keadaan kami telah lebih baik saat ini. Beberapa hal telah kami temukan dengan baik, tapi tak banyak yang kami berdua dapatkan. Orang-orang yang harus kami temui masih belum dekat dengan kami, jadi kami memutuskan untuk berdiam di Ungaran. Kota yang tidak besar dan terlalu kecil, kami mendapatkan rumah dengan dua lantai.
Malam ini, aku putuskan untuk tidur lebih lambat dari biasanya…
Melihat ke arah utara aku menghadap kerlap-kerlip cahaya yang tak terhitung jumlahnya, mereka seperti jutaan gliter yang terhalangi oleh deru angin. Dingin tiba-tiba menyeruak di dalam diriku sendiri, balkon rumah ini menyuguhkan pemandangan yang indah.
Aku memutuskan untuk menikmatinya beberapa saat.
Beberapa waktu berlalu, tiba-tiba kenangan tentang North Mount terlintas dalam pikiranku.
"Hm, jika aku benar-benar ingin melakukan perpisahan dengan benar… mungkin inilah saatnya."
Tapi aku sadar, tak ada sesuatu yang menghubungkanku dengan mereka kecuali lembaran surat dan sebuah buku catatan serta keberadaan Putri. Tak ada yang dapat membuatku berkomunikasi dengan mereka semuanya. Edward mungkin telah menyelesaikan tugasnya dan lenyap dari sana, tapi apakah dia juga lenyap disini? Tidak, aku tidak memiliki petunjuk tentang itu. Tapi tak menutup kemungkinan bahwa Edward yang berada di tempat itu berasal dari sini, mereka bertukar karena Edward dari tempat sana telah mewariskan seluruhnya pada Edward di tempat ini dan menggantikan tempatnya.
Aku tahu, jika beberapa perisitiwa di dunia ini dan di sana adalah rangkaian yang berbeda. bahkan tempat pun juga berbeda. Aku juga mulai berasumsi jika dua dunia ini tak dapat bertemu.
Karena perbedaan sejarah keduanya tentu saja energi magis yang mempertahankan kedua dunia juga berubah. Itu dugaanku, aku dapat memastikannya jika aku mendapatkan hal baru di kemudian.
Sekarang aku harus benar-benar melakukan perpisahan pada mereka…
Yah, ini benar-benar membingungkanku. Jika aku dapat melakukan sesuatu mungkin aku akan membuat diriku dan Naomi bertukar pesan. Tapi itu tidak mungkin, atau mungkin aku akan melakukan self communication tentang apa yang aku dapatkan dari North Mount?
Yap, mungkin itulah yang terbaik.
Aku bersiap dan memulai sebuah kata untuk menyambung ke dalam pesanku.
"Kau tahu, memandangi gliter yang terhalang oleh tiupan angin itu membuatku membayangkan tentang apa yang ada di balik keindahan itu. Tiap bangunan, rumah tangga, dan juga jembatan-jembatan, segalanya yang diterangi oleh cahaya buatan… mereka saat ini pasti telah terlelap di dalam bilik mereka, bermimpi indah dan buruk. Mereka memelihara tubuh mereka agar tak letih dan hancur karena kelelahan, agar keesokan paginya kembali bugar. Namun ada pula mereka yang tak tertidur dengan pulas, mereka tidur dengan penuh resah bahwa besok mereka akan memberikan apa, mendapatkan apa, dirinya selalu dibutakan dengan ambisi pribadi yang tak ada habisnya. Atau mungkin saja ada yang bekerja sepanjang malam sampai subuh tiba bergelut dengan nafsu manusia yang tak ada habisnya, mungkin saja ada yang terjaga karena perut lapar mereka yang berteriak meminta haknya."
Aku pun berganti posisi, kali ini aku meletakkan jari-jemariku pada besi yang membatasi diriku untuk terjun bebas ke bawah jurang.
"Mereka semuanya mengalir, mengikuti arus kehidupan… tak ada yang benar-benar terjadi karena kebetulan. Mereka semuanya tahu bahwa di dunia mereka harus bekerja keras, dibasahi oleh keringat, disiksa oleh kelaparan di saat tengah hari, atau tersengat panasnya matahari. Segalanya berjalan sesuai dengan kodratnya, mereka mendapatkan hasil dari segala usahanya. Tentu saja dengan itu tujuan setiap orang pasti akan saling bertubrukan, aku harus mengakuinya. Karena itulah, menjadi seseorang yang bertujuan benar bukanlah sarat kemenangan mutlak dalam tujuan… mereka haruslah kuat terlebih dahulu untuk dapat bertanding secara setara. Akan terlihat bodoh saat pertarungan antar tujuan sedang kau tak memiliki kekuatan kecuali sesuatu bernama aturan. Segalanya akan berakhir, baik aku maupun mereka… segalanya memiliki titik awal dan akhir. Ini sama seperti saat aku melihat teman-teman satu almamater denganku, aku berkesimpulan bahwa tak ada manusia biasa yang benar-benar baik dan buruk, setiap orang melangkah sesuai dengan jalannya masing-masing. Jalan yang baik akan memerlukan hal yang baik pula, begitu pun sebaliknya. Namun tidak setiap orang mengalami hal itu, untuk itulah seseorang yang benar-benar tahu akan celah segala sesuatu akan mendapatkan kemungkinan yang besar."
"Itulah yang terjadi kepada Santoso maupun Penyihir Walpurgis, mereka melakukan segalanya untuk tujuannya karena itu adalah peran mereka di dunia itu. Tapi tujuan mereka tentu menghalangi tujuan yang lain, karena itulah sosok lain akhirnya tersadar dan menghalangi mereka."
"Begitu pula dengan kasus yang dialami oleh Edward, dia dihalangi oleh kehendak waktu itu sendiri dan akhirnya dirinya harus mengorbankan dirinya sendiri untuk pertaruhan yang lebih besar. Segala yang terjadi itu memiliki arti, bahwa tidak baik memandang segala hal berdasarkan yang terlihat saja, karena tak semua yang terlihat dapat dipercaya."
"Amelia, terima kasih atas makanannya… sejauh ini itulah makanan yang benar-benar enak yang aku rasakan. Edward, terima kasih atas pengetahuan yang engkau wariskan padaku… aku akan menjaganya dengan baik dari catatanmu maupun Putri. Putri, terima kasih mau menerimaku untuk selalu berada di sampingku untuk melakukan tugas berat ini. Kemudian yang terakhir, Naomi…terima kasih banyak, mengenalmu membuatku tahu tentang ikatan, bahwa ikatan yang kuat terlahir karena keinginan diri untuk menerima orang lain, juga dirimulah yang berhasil membuatku jatuh cinta. Yah, dirimu saja yang benar-benar mampu memasuki hatiku dengan baik. Aku menanti pertemuan kita berdua nanti… hahaha…"
Aku tersenyum di akhir, pikiranku mewujudkan mereka semuanya dalam bentuk tembus pandang berdiri sejajar di samping kananku. Mereka semuanya tersenyum padaku dengan wajah berseri, mereka tampak bahagia dengan keadaan mereka saat ini.
"Terima kasih…" ucapku,
"Aku benar-benar bersyukur bahwa aku pernah bertemu dengan kalian semuanya… mungkin… h…hanya… inilah kalimat perpisahanku pada kalian semuanya… terima kasih banyak…"
Aku pun berbalik, ada sesuatu yang berat sedang aku tahan. Aku pun memejamkan mataku, dan wajahku menghadap ke langit… sesuatu jatuh ke atas pipiku…
Aku menangis…
Tangisan yang tak begitu deras, mengalir dalam beberapa tetes dan aliran kecil dari kelopak mataku. Aku tetap dalam posisi ini selama beberapa saat, membiarkannya sampai tangisanku benar-benar berhenti…
Saat air mataku tak bertambah, aku mengelapnya dengan ujung lenganku.
Aku mulai melangkah dan pergi meninggalkan bayangan mereka di belakangku, membuka pintu dan menutupnya serta menguncinya… aku pun meninggalkan mereka disana…
Akhirnya, segala tentang North Mount berakhir tepat di malam ini…
Aku dan Putri akan memulai langkah baru di perjalanan yang lain.
Fin.