Bandara internasional ICAO, Korea Selatan. Hari kamis jam 1 siang.
Reika menginjakkan kakinya untuk pertama kali di Seoul setelah 5 tahun berlalu. Tidak banyak yang berubah dari kota tersebut. Kecuali perkembangan teknologi yang semakin maju pesat dari hari ke hari.
Senyuman jahat Reika terlihat di sudut bibirnya.
Reika kembali ke korea selama 5 tahun untuk membalas dendam atas kematian ayahnya, Park In Moon. Kepada kakak dan ibunya yang merupakan pembunuh utama dalam kecelakaan tersebut.
Masih segar di ingatan Reika, bagaimana ayahnya yang depresi berat itu menabrakkan tubuhnya di ke kereta api yang melintas di depannya.
Setiapkali, Reika menutup kedua mata. Yang terlihat hanya Tubuh ayahnya tercecer-cecer di mana-mana dan kedua cincin tear of love ikut menghilang dengan kecelakaan tersebut.
"Pasti ku dapatkan kembali!" batin Reika yang mengepalkan kedua tanganya dengan tatapan tajam ke segera arah di di bandara.
Kota yang pernah ia tinggalkan selama lima tahun lamanya. Kota yang penuh dengan luka yang tidak bisa di sembuhkan. Berawal dari penghianatan ibunya untuk bisa mendapatkan Jack Shark tapi berubah dengan penghianatan ibunya. Yang mengubah surge menjadi neraka hingga sekarang ini.
Reika melangkah dengan kaki indah, mendorong kopernya ke salah satu hotel. Hotel yang merupakan tempat dirinya akan melepaskan keperawaan untuk iparnya bernama Clark Shark. Pria berkebangsaan Inggris yang menetap di korea selatan untuk menjalankan bisnis keluarga Shark. Tepatnya, bisnis dari hasil merampok bisnis ayahnya dengan sebuah pernikahan politik.
Reika tersenyum jahat, dengan mata memandangi foto Clark di ponselnya. Ia mengenal Clark di salah satu situs melelang keperawanan. Di mana situs yang menampung banyak wanita perawan yang memasang tarif tinggi untuk menjual keperawanannya kepada pria hidung belang.
Termasuk dirinya, juga ada di situs tersebut. Selama setahun di situs tersebut, hanya dirinya yang masih tidak laku terjual dan merupakan orang yang tersingkirkan di dalam daftar online perlelangan tersebut.
Tentu saja, Reika memasang harga yang cukup menakutkan dan berapa syarat yang sungguh rumit. Sehingga banyak yang kabur. Hingga ia melihat semua daftar konsumen di dalam aplikasi oline tersebut dan ada foto Clark yang tersenyum dengan memamerkan jemarinya yang memakai salah satu cincin tear of love mendiang ayahnya.
Reika langsung menghubungi Clark dan menawarkan keperawanannya dengan pembayaran dengan menggunakan cincin di jemari Clark.
Awalnya Clark tidak tertarik, karena ia curiga Reika tidak perawan lagi. Tapi Reika menantang untuk melakukan tes. Entah karena sengaja atau tidak, Clark langsung menyetujuinya. Ia sengaja membawa Reika untuk tes keperawanan dan hasilnya memang masih tersegel.
Dari situ, Reika mulai mengoda Clark untuk menyentuhnya dengan membayar honornya dengan cincin di jemari manis. Clark merasa ini terlalu murah untuk Reika.
Tapi Reika selalu mengatakan tidak apa. Ia hanya menginginkan cincin tersebut. Akhirnya Clark yang terayu dengan rayuan Reika. Memfasilitaskan semua kebutuhan Reika, untuk datang ke korea selatan untuk memulai transaksi.
Karena itulah, Reika kini berada di korea selatan. Di salah satu hotel termewah. Ia duduk di pinggiran ranjang. Kemudian berbaring sesat.
"Sebelum Clark datang! Aku harus segera mandi dan memakai pakaian mengoda," gumam Reika pelan.
Perlahan-lahan, Reika melepaskan pakaiannya dan beredam di dalam bak mandi untuk berapa waktu yang lama. Ia tidak menyadari, jika Clark sudah di dalam kamar . menatapi pakaian yang berserahkan di lantai.
Jakunnya naik turun, ketika menatapi pakaian dalam bentuk G-string di lantai.
"Benar-benar wanita binar!" batin Clark yang mencibir Reika.
Reika keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk membalut tubuhnya, kedua tangannya sibuk mengeringkan rambutnya. Tanpa mengetahui, jika Clark sudah berada di belakangnya.
Clark yang tergiur dengan kemolekkan tubuh Reika dari belakang. Langsung mendorong Reika dari belakang. Hingga Reika jatuh ke atas ranjang besar.
Reika yang terkejut, melihat siapa yang mendorongnya, seketika wajahnya berubah menjadi bahagia. Ia mengira Clark hanya bercanda selama ini. Tidak tahunya, Clark merupakan pria serius dan nafsuan berat.
"Kita mulai tanpa pemanasan," ucap Clark yang mulai melepaskan bajunya satu persatu.
Sorot matanya menatap Reika dengan tatapan jijik, karena menganggap Reika merupakan wanita murahan yang tidak bedak jauh dengan Alicia yang menjeratnya dengan sebuah pernikahan. Yang membuatnya tidak bebas seperti pria lainnya.
Clark naik ke atas ranjang, menarik handuk di tubuh Reika dengan kasar. Kemudian membuka kedua kaki Reika secara lebar. Tanpa pemanasan dan aba-aba. Clark memaksa keperkasaanya masuk ke dalam liang Reika yang masih tersegel rapat.
"Akhhh..." pekik Reika dengan suara keras.
Ketika ujung rudal Clark masuk ke dalam liang inti tubuhnya yang masih sempit. Rasanya benar-benar di paksa terbuka. Seperti benda keras yang besar, yang semakin masuk ke dalam liangnya yang masih tersegael rapat yang selama ini ia jaga dengan sepenuh hati.
Melihat kesakitan Reika. Clark membiarkan Reika menenengkan diri dan beradaptasi sesat. Walaupun Clark sudah tidak sabar untuk masuk lebih dalam lagi. Ini baru ujungnya dan belum keseluruhan masuk ke dalam untuk menerobos kelembutan yang melindungi Liang inti tubuh Reika.
Merasakan Reika sudah tenang, Clark mulai menekan rudalnya masuk sedikit demi sedikit. Hingga terbenam sempurna tanpa gerakkan apapun. Senyuman jahat menghiasi bibirnya yang mengejek Reika yang benar-benar wanita murahan.
"Tidak... tolong... keluarkan," ucap Reika dengan memohon belas kasihan Clark. Dengan menahan dada Clark yang bidang untuk tidak mendekat ke tubuhnya lagi.
"Kau sudah menjual ke perawanan mu padaku." balas Clark dengan senyuman bengisnya.
Clark langsung mendorong rudalnya secara keluar masuk dengan kasar tanpa ada kelembutan sama sekali.
"Aaaaa..." terikkan ke sakitan Reika yang merasakan ada yang sobek di dalam tubuhnya.
Kedua tangannya menancapkan semua kuku di punggung Clark hingga mencakarnya. Sedangkan Clark memeluk tubuh Reika semakin mengerakan rudalnya untuk keluar masuk dengan cepat. Kuat dan kasar untuk mencapai bibir rahim.
Clark selalu ingin menghancurkan wanita yang sok polos dan serakah dengan menjual keperawanan untuk segepok uang yang tidak seberapa.
"Ah..ah.. ah.."
Reika terus mendesah dengan kepala pening dan air mata mengalir hingga ke ujung matanya. Dengan merasakan nyeri yang amat tersiksa di bagian intinya yang menerima rudal Clark yang masuk keluar. Dengan ukuran yang sangat padat dan besar.
Ini pertama kalinya untuk Reika berhubungan intim dengan pria sehingga ia tidak ada persiapan atau apapun untuk menetralkan sakit di liangnya yang terus di siksa oleh Clark secara bengis.
"Nghh.. sungguh sempit!" kata Clark yang masih kuat menusuk rudalnya ke inti tubuh Reika berapa kali.
Clark ingin menghancurkan inti Reika, agar Reika tidak bisa jual lagi ke pria lain. selain dirinya yang akan menikmati tubuh Reika kedepannya.