Chereads / THE one I love / Chapter 2 - 2

Chapter 2 - 2

Reika yang tidak bisa melawan, hanya bisa pastrah menerima rudal Clark yang masih belum di keluarkan dalam tubuhnya.

Entah berapa kali Reika  klimaks dengan hebat, hingga tubuhnya kelelahan dan bergetar hebat.

Tapi Clark tidak perduli, tetap memaksa kedua kaki Reika terbuka untuk menerima rudalnya dan meremas dada yang lebih besar dari genggaman tangan Clark. Dengan menjepit dan memutar puncaknya. Menambah rasa aneh pada tubuh Reika untuk pertama kalinya.

Dengan bibir bergetar hebat, ia terus mendesah kuat yang semakin menambah gairah Clark. Yang semakin mempercepat tusukkan demi tusukkan ke bibir rahim yang membuat Reika menjerti keras di dalam kamar hotel.

"Urrgghh..." desah Clark yang akan mendapatkan pelepasannya.

Yang sudah mendapatkan kepuasan dan tidak bisa menahan gejolak nafsu di dalam tubuhnya. Rudalnya menembakkan cairan ke dalam liang Reika. Sebagian berceceran di atas sprai. Sewaktu ia mengeluarkan rudalnya yang bercampur dengan darah yang mengalir dari dalam liang Reika. Menandakan kelembutan sudah di robek oleh Clark.

Karena kelelahan, tubuh Clark langsung tergolek di samping tubuh reika yang bermandikn keringat dan nafas terengah-engah.

Reika menatapi langit-langit kamar hotel dengan menagis terisak-isak. Berpura-pura sseperti gadis lugu yang kehilangan ke perawanannya. Dalam hati, Reika berteriak penuh dendam.

"Besok dan seterusnya, kau harus melayaniku." ucap Clark yang sudah mulai mengisi tenaga.

Berapa menit kemudian, ia kembali membuka kedua kaki Reika dengan memasukkan rudalnya kembali ke dalam liang Reika yang masih basah.

"Sakit..." jerit Reika dengan suara parau.

"Bentar lagi tidak akan sakit dan semakin enak." balas Clark tanpa memperdulikan kesakitan Reika.

Clark terus memompa rudalnya di dalam liang Reika yang sempit dan berdenyut. Yang memberikan kepuasan yang sungguh membahagiakan untuknya.

untuk ke sekian kalinya, cairan Sper*ma Clark membasahi di dalam liang Reika. Yang basah oleh cairan pelepasanya.

Puas menikmati tubuh Reika, Clark memaksa Reika untuk meminum pil anti hamil. Dirinya tidak ingin Reika hamil di usia muda di tambah lagi. Ia tidak ingin punya anak dari wanita mana pun yang membuatnya terikat dengan wanita karena anak.

"Huukk.. hukk." Reika terbatuk-batuk setelah menelan pil tersebut. Yang di paksa telan tanpa meminum air.

Reika yang di tinggalkan sendiri di dalam kamar hotel, tidak menyesal sedikit pun. Ketika menjual keperawanannya kepada Clark Shark.

Ingatan Reika berputar ke masa lalu. masa ia bisa melupakan kejadian lima tahun lalu.  kejadian di mana ayahnya mengakhiri hidup dengan cara tragis di depan matanya. Saat mengetahui semua saham perusahan di pindahkan oleh ibunya kepada Alicia sebagai hadiah pernikahan dengan Clark Shark.

Pernikahan yang glamour dan mewah di salah satu hotel di Seoul. setelah kepergian ayahnya yang baru tujuh hari pemakaman. Yang lebih menyakitkan, ternyata mereka juga mengambil warisan ansuransi ayahnya di depan matanya sambil ketawa.

"Aku akan melihat akhir dari pernikahan kalian ha ha ha ha..." tawa Reika semakin nyaring. Setelah memutar video hubungan intimnya dengan Clark Shark di salah satu ponselnya yang terhubung ke kamera CCTV dari empat sudut ruangan.

"Tidak hanya pernikahan kalian yang akan ku hancurkan, bahkan semua akan ku hancurkan." ucap Reika yang semakin mengila. Sambil menyentuh bibirnya dengan dendam menguasai hatinya.

Kemudian mengambil foto wajahnya yang cantik jelita dengan kamera ponsel. Wajah yang telah menghabiskan waktu tiga tahun untuk mendapatkan wajah secantik ini dengan segala perawatan dan tubuh seperti gitar Spanyol.

"Tidak seorang pun akan sadar. Aku adalah Reika Valentine! Anak jelek yang buruk rupa di masa itu dan tak akan ku lupakan kalian. Dendam ini akan ku balas..." Tawa Reika yang semakin mengila di dalam ruangan kamar.

Capek dengan tawanya. Reika memilih tidur awal dengan tubuh tanpa busana. Ia sangat yakin, Clark pasti kembali pada pagi hari untuk menikmati tubuhnya. Karena kebutuhan para pria memang hanya seks.

Selain itu, wanita yang sudah di nikahi oleh Clark sudah tidak perawan lagi. Seperti dirinya yang menjual malam pertama untuk Clark Shark.

Di kamar rumahnya, Clark masih memikirkan keindahan dan kenikmatan yang di rasakan pertama kali saat menjebol keperawanan Reika yang benar-benar membuat dirinya ketagihan tiada henti. Walaupun ia melakukannya dengan sangat kasar.

"Sial." Clark memaki dirinya sendiri di dalam hati.

Semakin di pikirkan, Clark semakin tidak tahan untuk menikmati tubuh Reika kembali. Bawahnya sudah sesak dan menyiksa. Kemudian, Clark memilih untuk pergi dari rumah.

"Clark... suamiku,  kau mau kemana lagi! Ini sudah jam 3 dini hari." Seru Alicia yang ikut turun dari atas ranjang untuk mengejar Clark.

"Mau ambil berapa dokumen penting! Tidak perlu ikut." Balas Clark datar dengan menyingkirkan kedua tangan Alicia yang memeluk pinggangnya.

"Kan bisa di selesaikan besok," balas Alicia dengan merengek.

"Jika mau makan batu untuk hari esok! Ya, silahkan saja." Jawab Clark dengan langsung menutup pintu kamar dengan kencang. Tepatnya, membanting pintu kamar untuk melampiaskan kemarahannya.

"Sikap Clark dari dulu sampai sekarang tidak berubah." Gumam Alicia dengan kesal. Memukulin bantal tidurnya.

Padahal, ia sudah memakai baju sexy dan terawang. Serta tidak pakai dalaman untuk mengoda Clark yang berhati es. Tapi, Clark jarang menyentuhnya, setelah malam pertama. Clark merasa kecewa dan tidak puas atas layanannya.

Sepanjang perjalanan kembali ke hotel bintang lima. Clark berpikir untuk memberikan hadiah di pagi hari untuk wanita yang menjual keperawanannya hanya untuk sebuah cincin yang di jari manisnya.

Padahal menurut Clark, itu hanya cincin biasa yang di dapatkan oleh salah satu pekerja di rel kereta api. Karena ukuran dan desainnya menarik. Akhirnya ia pakai sampai sekarang ini.

"Jika tidak salah, cincin ini sudah tiga tahun bersama denganku," ucap Clark sambil melihat jari manisnya di sebelah kanan.

Selama ini, dirinya tidak pernah memakai cincin pernikahan dengan Alicia. Selain karena ukuran dan terasa tidak nyaman di jari tangan.

Selera Alicia selalu ada permata besar, sehingga di anggap Clark sebagai cincin para dukun dan tidak berseni.

Tanpa Clark sadari, dirinya mengemudikan mobil hingga kelewatan dan harus kembali memutar ke arah lain untuk bisa kembali ke hotel bintang lima.

Clark memukul stirnya berapa kali, karena kesal. Ia sudah sampai di bawah pakiran dan keluar dengan tergesah-gesah. Seperti ketakutan untuk kehilangan Reika Valentine.

Clark sampai di kamar yang di huni oleh Reika. Ia masuk secara perlahan-lahan. Karena memiliki kunci cadangan.

Clark menatapi Reika yang tertidur pulas di terangi cahaya lampu di samping nakas yang remang-remang.

Gairah mendadak naik dan ia langsung melepaskan semua pakaiannya untuk menjamah tubuh Reika kembali.