Pagi harinya, Putra kembali melihat kondisi Dira yang masih tertidur, dan dia bernafaslega setelah memastikan Dira sudah baik – baik saja.
Sejak berbicara dengan Papanya semalam, Putra jadi berpikir lebih dewasa, dia menunggui Dira dengan tidur di sofa kamar Dira. Walau berulang kali Ia harus terbangun demi melihat kondisi Dira namun tetap Ia lakukan demi sahabat tercintanya itu.
"Putra, jam berapa sekarang?" Tanya Dira.
"Kamu sudah bangun?" Tanya Putra sambil tersenyum.
Dira mengangguk, "Jadi jam berapa sekarang?" Tanya Dira sambil meraba mencari jam nya di atas nakas.
"Sekarang jam enam pagi."
"Jam enam?"
"Iya kenapa?"
"Kita harus berangkat sekolah, aku belum mandi." Jawab Dira.
"Tapi kamu sedang sakit, lebih baik kamu di rumah saja, aku akan memintakan ijin untukmu."
"Aku sudah tidak apa – apa."
Putra menarik nafas panjang, lalu menatap Dira. "Kamu yakin mau berangkat sekolah?"