Rudi menarik nafas panjang setelah mendengar cerita dari Alfredo, Ia tak mengira jika Zarima akan berbuat demikian. Rudi menjadi lebih kasian pada Alfredo namun juga kasian dengan Tama, bagai mana pun mereka berempat adalah sahabat yang baik. Nemun karena satu orang perempuan persahabatan mereka menjadi terpecah.
'Aku harus menemui, Tama.' Pikir Rudi.
"Baiklah, Al. untuk sementara kamu disini dulu. Biar aku yang ke kantor, pulihkan saja kondisimu." Ucap Rudi sambil menyandarkan tubuhnya pada sofa.
"Oke, Terima kasih, Rud." Ucap Alfredo pada sahabat sekaligus asistennya itu.
"Tadi Tuan prawira datang ke kantor sebelum Zarima tiba, aku tidak dapat membayangkan jika kedua orang itu tiba-tiba bertemu, lalu menanyakan hal yang sama padaku, aku bingung harus memberikan jawaban apa pada mereka." Kata Rudi.
"Maafkan jadi merepotkanmu." Ucap Alfredo.
"Sudahlah Al, aku akan membantumu selagi itu adalah tindakan yang benar atau untuk kebenaran."