Alfredo menatap seseorang yang ada di hadapannya. Orang tersebut tersenyum sambil menatap Alfredo dengan tatapan bahagia.
"Aku sudah menyuruhnya datang kemari." Ucap Alfredo pada orang di hadapannya.
"Apa dia akan mengingatku?" tanya Prawira pada Alfredo.
"Mungkin."
"Sepertinya kau sangat mencintainya, ayah tak pernah melihatmu seperti ini sebelumnya." Prawira menahan sesak di dada. Putranya berani mengorbankan hidupnya untuk dirinya dan keluarganya.
"Maafkan ayah."
"Berapa kali lagi, ayah akan mengucapkan kata-kata itu?" Tanya Alfredo sambil menatap lembut pada sang ayah.
"Semua karena ayah." Prawira lagi-lagi menghela nafas panjang, rawat sedih jelas terpancar di wajah rentanya.