"Nana. gue rasa ini hari terakhir kita pacaran" ucap samuel. pria blesteran amerika dan korea itu menatap nana dengan dalam, wajahnya tampak serius tetapi matanya tampak tak ada kesedihan.
"Maksud kamu kita putus?" tanya nana
"iyah"
Deg!
Hati nana seolah di cabik cabik. nana tak menyangka akan putus setelah lima tahun berpacaran. mereka telah melewati banyak hal.
"Kenapa?" nana menggigit bibir nya untuk menahan pertanyaan yang ada di benak hatinya. apakah ada wanita lain? atau samuel bosan? itu lah pertanyaan yang ada di benak nana saat ini.
"maaf. gue cuma berfikir buat putus. sebenernya tahun lalu gue pingin bilang tapi gue tahan" ucap samuel
nana meneteskan air matanya. dia tak menyangka kisah cintanya bersama samuel hanya selama lima tahun.
"gue harus pergi, gue ada urusan" kata samuel kemudian perlahan melangkahkan kakinya.
Dap
Dap
Dap
"Jangan pergi. aku janji bakal perbaikin hubungan kita" nara memegang tangan samuel dengan erat yang membuat samuel menghentikan langkah kakinya.
"maaf" samuel melepaskan genggaman tangan nana kemudian pergi meninggalkan nana sendirian.
Nana berjongkok memeluk lututnya. tubuh nana terasa lemas dan hatinya terasa sakit. hal ini mengingatkan nana saat umurnya 7 tahun.
"Seandainya lo nepatin janji lo, gue gak akan sesakit ini. baejin lo pergi kemana? kapan lo kembali?" ucap nana.
Nanapun bangkit dan segera pergi meninggalkan taman tempat dia mengakhiri hubungannya bersama samuel.
jam telah menunjukan pukul sembilan. Nana hendak menyebrang jalan di zebrakros.
Dap
Dap
Dap
Dap
"AWAS!!!"
Breaaatt
Brakkkk
Nana membuka matanya perlahan. nafasnya tak beraturan karna terkejut.
Nana hampir tertabrak mobil. beruntung seseorang menarik tangan nara kebelakang yang membuat nana memeluk pria itu.
nana membuka matanya perlahan, dan perlahan nampak seorang pria yang tampan, bae jinyoung.
"lo buta? atau gak bisa nyebrang?" ucap jinyoung kemudian melepaskan tangannya yang sedang menggenggam pinggang nana.
"YA TERSERAH GUE! HARUSNYA LO NGEBIARIN GUE MATI!" Bentak nana
"Dasar cewe aneh" jinyoungpun berlari meninggalkan nana
"Rrrrgggghhhh" erangan nana yang menahan kesal.
"Apa liat liat!?" ucap nana kepada seorang pria yang ada di jalan.
********
tok
tok
tok
baejin mengetuk pintu rumah kedua orang tua kandung jinyoung.
Kreaaattt
pintupun terbuka. kai dan taerinpun terkejut melihat seorang anak laki laki yang sangat mereka rindukan
"eomma, appa" ucap baejin
"baejin?" tanya taerin sembari meneteskan air mata.
"iya eomma" baejin tersenyum.
setelah beberapa tahun berlalu akhirnya taerin dan kai melihat anaknya kembali.
********
Tiga hari setelah putusnya nana dan samuel membuat hati nana tidak terlalu buruk.
hari ini adalah hari nana sekolah. nana memakai seragamnya dan menatap cermin, halis tebal, mata berwarna hitam ke abu abuan, dan rambut hitam panjang. nana terlihat cantik tak heran banyak pria yang menyukai nara.
setelah tiba di sekolah nanapun pergi ke perpustaan. tidak aneh jika nana sebelum belajar pergi ke perpustakaan, dia hobi membaca buku, selain itu dia termasuk siswi terpintar di sekolahnya.
nana melihat lihat buku di rak nomor satu namun buku nana tak menemukan buku yang ingin dia baca. nanapun mencari buku di rak ke dua namun tetap dia tak mendapatkan buku yang ingin dia baca kemudian nana pun pergi ke rak nomor tiga.
Deg
hati nara terasa sakit saat dia melihat samuel mencium yeji sahabat nana sendiri.
Brak
nana tak sengaja menjatukan buku yang dia pegang. samuel dan yejipun menghentikan ciumannya, mereka menoleh ke arah nana.
"nana, gue bisa jelasin" ucap yeji sembari mendekati nana
nana melangkah mundur kemudian pergi berlari meninggalkan perpustakaan. yeji mengikuti nana sampai ke kelas.
"nana, gue bisa jelasin ini semua" ucap yeji
"jelasin apa?" tanya nana sembari menahan air matanya yang ingin keluar
"sebenernya udah tiga tahun gue pacaran sama samuel"
Deg
"lo selama ini bohongin gue? okey fine" kata nana, sekarang nana merasa tak ingin mempercayai siapapun.
"lo mau maafin gue kan nana?"
"jangan harap, lo udah khianatin gue"
belpun berbunyi saatnya para murid belajar. nana duduk di bangku kedua dekat jendela. nana menatap ke arah lapangan yang kosong tak ada seorangpun di sana.
tak lama guru yang bernama seokjin memasuki kelas.
"anak anak sekarang kita kedatangan murid baru" ucap jin
baejinpun memasuki kelas 11 nara berada "hallo perkenalkan nama saya baejin"
"baejin?" bisik nara kemudian dia menoleh ke arah baejin "gak mungkin?"
para wanita di kelas terpesona oleh ketampanan baejin. kelas menjadi berisik kerna para wanita memuji baejin.
"okey baejin kamu akan duduk di sebelah yeji" perintah jin
baejinpun duduk di sebelah kiri yeji dan sebelah kanan nana. mata nana terus mengikuti baejin saat baejin berjalan ke arahnya.
baejinpun duduk di sana. kepalanya menoleh ke arah nana "nana" ucap baejin
Deg!
"dia tau nama gue? gak mungkin" ucap nana dalan hati