Chereads / Human Robot. / Chapter 3 - 2

Chapter 3 - 2

baejinpun duduk di sebelah kiri yeji dan sebelah kanan nana. mata nana terus mengikuti baejin saat baejin berjalan ke arahnya.

baejinpun duduk di sana. kepalanya menoleh ke arah nana "nana" ucap baejin

Deg!

"dia tau nama gue? gak mungkin" ucap nana dalan hati

"baejin? kenapa lo tau nama gue?" tanya nana yang mencurigai baejin adalah sahabat sewaktu kecilnya yang tak pernah kembali.

"Tau dari Name tag" baejinpun tersenyum.

"Name tag?"

"iya"

nana menghembuskan nafasnya kasar. harapannya pupus saat nana menyadari baejin bukanlah baejin yang dia cari.

"okey anak anak buka matematika bab 3" ucap guru tampan yang bernama seok jin itu.

para siswa pun membuka bukunya

********

Jinyoung sedang duduk di kursi depan toko sembari memakan sanwich berbungkus yang ada di toko itu.

gara gara jinyoung harus menghindari orang orang yang mengincar nya dia harus bersembunyi. bahkan dia sampai menyewa apartemen kecil dan tertutup untuk bersembunyi.

jinyoung menggigit bagian sanwich terakhir miliknya. kemudian meminum air botol mineral sebanyak lima tegukkan.

"jinyoung" panggil seorang wanita

wanita itu menghampiri jinyoung kemudian duduk di hadapan jinyoung

"lo tau darimana gue di sini?" tanya jinyoung

"dari paman"

"nayeon, sebaiknya lo gak usah ikut campur, lo bisa celaka"

"ya gak apa apa, lokan calon tunangan gue"

"...."

"kenapa lo diem?" tanya nayeon. nayeon heran mengapa setiap nayeon mengakui jinyoung tunangannya jinyoung selalu diam. seringkali nayeon berfikir bahwa jinyoung belum bisa melupakan cinta pertamanya.

"gak apa apa" jawab jinyoung.

[FLASHBACK]

jinyoung tak sengaja menguping percakapan kai dan taerin di ruang keluarga.

"kita harus berikan jinyoung ke tuan jaeyoon" ucap kai kepada taerin.

"tapi berapa uang yang di kirim tuan jaeyoon? jumblahnya harus besar, baejin anak yang istimewa" kata taerin.

meskipun saat itu jinyoung berumur 7 tahun namun jinyoung paham dengan apa yang di katakan orang tuanya. dan saat itulah jinyoung benci kepada kedua orang tuanya.

keesokan harinya jinyoung menemui gadis cinta pertamanya untuk mengucapkan perpisahan

"nana, kita harus berpisah" ucap jinyoung

"baejin mau pergi kemana? jangan pergi jauh jauh, nanti nana gak ada temen main" kata nana.

"baejin harus pergi ke suatu tempat. baejin janji bakal kembali main sama nana" jinyoung tersenyum kemudian menjulurkan tangannya untuk memberikan sebuah kalung.

"baejin" panggil kai

jinyoungpun menghampiri kai dan meninggalkan nana sendiri.

"baejin jangan pergi" ucap nana pelan kemudian menetaskan air matanya

kai membawa jinyoung kembali ke rumah

"Baejin, appa sama eomma sayang kamu. bila besar kamu harus mencari eomma dan appa. ini demi kebaikanmu" ucap kai

"demi kebaikan baejin atau appa?" tanya jinyoung dengan polos.

"baejin" panggil jaeyoon.

seseorangpun membawa jinyoung dengan paksa.

"APPA EOMMA. BAEJIN GAK MAU PERGI" jinyoung memukul seorang pria yang membawanya.

jinyoung melihat ke arah wajah orang tuanya. taerin dan kai tanpak berwajah tanpa penyesalan.

"APPA EOMMA"

jinyoungpun duduk di dalam mobil bersama jaeyoon.

mobil pun melaju. sesekali jinyoung menyeka air mata dan ingus di pipinya. dan saat itu lah jinyoung membenci keluarga kandungnya sendiri.

"Bae Jinyoung. itu nama kamu sekarang" ucap jaeyoon

[FLASHBACK OFF]

"Jinyoung? lo gak apa apa?" nayeon membuyarkan lamunan jinyoung