[Hari berlalu, mereka sibuk membicarakan pernikahan, Arka minta, pernikahan Diana di gelar di rumahnya.
[Mbak, kalau Mbak anggap aku Adik mbak harus adakan pernikahanya di istanaku, siapa tau setelah pernikahan Mbak istanaku jadi, berkah dan melimpahkan kebahagiaan untukku, lagian bibik-bibik di rumah pasti baper, liat keromantisan Mbak dengan Mas Asfi, wajar mereka pengantin kadarwarsa.] chat Arka.
[Hus! kamu itu, bagaimana kadarwarsa?] tanya Diana.
[Gara-gara drakor para suami tercampakan, walau begitu, para pria, memahami itulah hiburan para istri, ya begitulah Mbak, untungnya saling memahami tidak membesarkan ego.] jelas Arka.
[Baiklah, dan segera atur pernikahan, tapi semua biaya, aku yang nanggung. Aku tidak mau hutang sama kamu,] balasan itu tegas dari Diana.
[Oklek.] balas singkat Arka.
Persiapan penikahan, Arka sendiri yang merancang. Dengan disain mewah namun tidak glamor.