Queen akhirnya mengiyakan ajakan Darrel, ia sudah terlihat seperti orang yang kurang darah, begitu lesu karena pikirannya terus saja memikirkan suaminya yang masih berada di dalam jeruji besi. Lalu Darrel benar-benar melakukan apa yang ia katakan, menyeduh teh untuk wanita itu.
"Minumlah dulu tehnya, dan setelah itu istirahatlah," ucap Darrel sembari memberikannya kepada Queen.
"Terima kasih banyak, Darrel."
"Ya tidak perlu berterima kasih, Queen. Ini sudah seharusnya kulakukan. Oh ya, kamu ingin aku buatkan apalagi?"
"Tidak ada lagi. Aku hanya ingin istirahat saja, Darrel." Queen menjawab dengan begitu lemas.
"Baiklah kalau begitu tidurlah, tenangkan dirimu. Aku akan menjagamu di luar," ucap Darrel yang langsung disambut anggukan oleh Queen.
Darrel pun tersenyum, kemudian ia berjalan keluar dari kamar itu. Namun ketika ia keluar tiba-tiba saja suara getaran ponsel membuatnya sadar kalau ada panggilan masuk. Melihat ponsel itu ternyata panggilan dari Eric.