Sepulang sekolah Agam langsung pulang. Karena ia tidak mengikuti Extracurricullar apapun. Cowok itu mau membuka pintu tapi seketika berhenti saat melihat Aluna dan Galih tengah mengobrol entah apa yang menjadi topik obrollan mereka. Cih, Agam memandang tidak suka ke arah keduanya.
Agam berniat menghampiri mereka, tapi apa yang akan menjadi alasannya? Bahkan Agam bukan siapa-siapanya Aluna, tujuannya hanya mengusik gadis itu. Ah molla, Agam tak bisa menahan emosi yang meluap didalam dirinya. Semakin Aluna mengumbar senyum dan tertawa saat bersama Galih. Dadanya sesak dan serasa berdesir. Apa maksudnya ini?
"Woy, jadi ke markas dulu, nggak?" sapa Gavin kemudian menatap mata Agamnyang sedang memandangi kedua manusia yang tengah mengobrol menuju parkiran.
"Yaelah, Galih gercep juga. Lo jangan mau kalah Al, Aluna cakep! Banyak yang mau, tau." seru Gavin
Agam menyungging senyum remeh,"Tunggu tanggal mainnya." Tatapan tajamnya memudar lalu masuk ke dalam mobil disusul oleh Gavin.