WARNING TYPO!
.
Flashback on.
Dea menghentikan taksi, ketika itu juga Dea pergi meninggalkan Aditya dipinggir jalan. Rasa kecewa, kesal membuat Deby menuju ke suatu tempat, dimana bisa meluapkan kekesalannya kali ini. Yapss! Dia menuju club yang biasa ia datangi, bukan ditempat Jido, itu akan gagal.
Setelah sampai Dea duduk ditempat paling VVIP, tidak peduli dengan seragam sekolahnya, ransel nya. Deby memanggil pelayan yang khusus untuk melayani nya.
Beberapa jam kemudian Dea terkapar lemas ditempatnya, mabuk berat, rokok yang sudah ia hisap berantakan. Ponsel berdering dirinya tak peduli, di wajahnya terbayang-bayang Aditya. Ingin menangis, namun terlalu jijik jika cemburu dengan wanita sok polos itu.
Ketika Dea hendak keluar Club ia tidak bisa berjalan dengan benar, sempoyongan. Bagaimana tidak, sejak tadi sudah banyak sekali meminum soju, gadis 17 tahun tapi kelakuannya parah.